Man's Republic, Kejayaan Produk Anak Muda Indonesia #SmescoNV


Banyak dari kita warga Indonesia sendiri lebih suka meremehkan produk-produk yang berasal dari kita sendiri. Hal itu sangatlah menyedihkan bagi bangsa Indonesia itu sendiri. Dengan tidak mencintai produk negeri sendiri dapat membuat negeri tersebut terpuruk. Perhatikan saja keterpurukan Indonesia yang diakibatkan oleh kenaikan dollat yang melambung tinggi. Kenaikan dollar salah satunya adalah disebabkan oleh pembelian dollar yang tidak seimbang dengan kapasitas penyediaan dollar tersebut (selalu impor). Hal ini membuat kondisi ekonomi Indonesia menjadi terjepit.

Tapi keadaan ekonomi yang terjepit sangat membantu bagi perkembangan manusia itu sendiri. Dengan kondisi tersebut, kita dipaksa untuk mencari ide-ide bisnis untuk membangun kembali kondisi ekonomi dari keterpurukan.

Hal itulah yang dialami oleh seorang Yasa Singgih, yang dimana ayahnya terkena penyakit penyempitan pembuluh darah. Sebenarnya ayahnya tersebut bisa dibawa kerumah karena dananya pun ada akan tetapi ayahnya tidak mau yang dikarenakan uangnya digunakan untuk biaya kuliah kakaknya dan biaya SMA sang pengusaha, Yasa Singgih.

Dari situlah otak bisnis Yasa Singgih mulai berkorbar. Dia memutuskan untuk tidak meminta uang jajan lagi pada orang tuanya. Demi mengobarkan produk lokal Indonesia seperti yang dilakukan oleh SMESCO, Yasa Singgih mengorbankan uang 700 ribunya untuk membuat baju bergambar presiden Soekarno di tempat konveksi temannya. Akan tetapi sayangnya yang membeli hanyalah 2 orang dan salah satunya dibeli oleh mamanya sendiri karena merasa iba.

Akan tetapi semangat Yasa Singgih tidak berhenti disitu saja, dia memutuskan untuk meminjam barang dari Pasar Tanah Abang. Karena "meminjam", otomatis prosesnya sama sekali tidak mudah akan tetapi ada beberapa pedagang yang berniat untuk meminjamkannya. Dari situ dia mulai menjual baju-baju tersebut ke teman sekelasnya dan teman-teman lainnya hanya dengan bermodalkan BBM. Coba Anda bayangkan, pada umur 17 tahun Yasa Singgih sudah meraup keuntungan 40 juta rupiah.
Itu adalah sebuah angka yang sangat fantastis bagi saya pastinya.

Akan tetapi karena terlalu bahagia dan senang dengan penghasilannya tersebut, Yasa Singgih dengan terburu-buru membuka kedai yang namanya "Kedai Ini Teh Kopi". Sudah jelas dari namanya, bahwa kedai tersebut menyediakan aneka macam rasa untuk teh dan kopi. Akan tetapi kedainya ini tidak berjalan dengan lancar dan memaksanya untuk membuka lagi yang baru di Mall Ambassador. Akan tetapi seperti kedai pertamanya, kedainya membuatnya rugi sekitar 120 juta-an.

Tetapi sekali lagi seorang Yasa Singgih berjuang dengan model brandnya yang bernama Men's Republic. Seperti namanya, produk ini hanya menjual produk-produk sepatu, tas dan pakaian untuk yang berjenis kelamin laki-laki, Produk yang di jual sangatlah murah karena yang paling mahal saja hanya sekita 400-500 ribu rupiah saja. Brand yang dimilikinya saat ini bahkan sudah bisa dibilang mengalahkan brand-brand terkenal seperti Zara yang khususnya di bagian kalangan anak muda saja. Tapi saya akui, produknya ini memang sudah menjadi sebuah tren masa kini, yang menyebabkan brand yang disingkat menjadi MR ini menjadi sebuah "gengsi" di kalangan anak muda saat ini. Banyak bazaar-bazaar di Indonesia yang mengundang brand MR ini dengan hanya gratis karena
dianggap brand ini dapat meramaikan bazaar tersebut.
Sumber Foto

DEMIKIAN itulah yang bisa saya ceritakan tentang Anak muda yang dapat menemukan ide yang dapat mengembangkan produk lokal menjadi suatu gengsi di negaranya sendiri. Terima Kasih untuk  perhatiannya, God Bless You All



Previous
Next Post »

1 comments:

Write comments